Selasa, 16 Februari 2016

Jokowi Usulkan Pemanfaatan Sosial Media dalam Hadapi Terorisme

Metrotvnews.com, California: Presiden Joko Widodo berkesempatan memimpin KTT AS-ASEAN di California, Amerika Serikat (AS) pada Selasa 16 Februari waktu setempat atau Rabu 17 Februari waktu Indonesia. Presiden pun membahas masalah anggota teroris asing (FTF) pemanfaatan sosial media hadapi teroris.

Mengenai Foreign Terorist Fighters (FTF), Presiden mengemukakan bahwa hampir semua negara menghadapi masalah yang sama, di mana ada warga negaranya yang bergabung dengan FTF.

Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah sebanyak 329 orang. Ini jumlah yang relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta jiwa.

Berdasarkan analisis media, faktor utama relatif kecilnya penduduk Indonesia yang bergabung FTF adalah karena Indonesia tidak memiliki pemerintah yang represif, tidak dalam pendudukan, serta kondisi politik yang relatif stabil.

"Dapat ditarik pelajaran bahwa untuk memerangi terorisme dan mengurangi FTF diperlukan kestabilan politik, pemerintah yang demokratis, serta tidak dalam pendudukan asing," dah terkontrol dan Jakarta kembali normal," sebut Presiden Jokowi di Pertemuan KTT AS-ASEAN di California, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (17/2/2016).

Presiden juga menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstremis dan teroris. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstremis dan ajakan bergabung dengan FTF banyak dilakukan melalui media sosial.

"Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter narasi," tutur Presiden.

Inilah yang menurut Presiden akan disampaikannya saat berkunjung ke Silicon Valley, yakni dalam menghadiri seminar 'Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace’.

"Saya mengajak agar para pemimpin negara berkenan bergabung dengan saya untuk memperbanyak narasi melalui media sosial mengenai moderasi, toleransi, dan perdamaian," ajak Presiden Jokowi seraya menutup sambutan pembuka sesi pembahasan terorisme dalam KTT AS-ASEAN.

FJR