
Informasi yang diterima Antara Jayapura, aksi demo penolakan
keberadaan Sekda Victor Pekpekay itu dilakukan setelah para ASN
mengikuti apel pagi di Kantor Bupati Petam Kota Baru, Sarmi.
Ratusan ASN itu bergabung dengan warga yang datang dari berbagai
kampung di sejumlah distrik yang ada di Kota Ombak, julukan Kabupaten
Sarmi.
Mereka datang dengan menggunakan kendaraan roda empat dan dua,
bahkan ada yang berjalan kaki sambil memegang spanduk berisi sejumlah
tulisan, diantaranya menolak keberadaan Sekda Victor Pekpekay di Sarmi.
"Iya, kami menggelar aksi demo di halaman kantor DPRD Sarmi yang tak
jauh dari Kantoe Bupati, terkait penolakan Sekda Victor Pekpekay," kata
Flafius Yaas, salah satu warga yang ikuti demo ketika dikonfirmasi
Antara dari Kota Jayapura.
Ia mengatakan aksi tersebut hanya diterima oleh empat anggota DPRD
Sarmi, sehingga pihaknya berencana akan melakukan aksi yang serupa dalam
waktu dekat ini.
"Tadi aspirasi kami sudah sempat diterima oleh empat anggota dewan,
tapi aksi ini akan kami lakukan lagi sampai Sekda-nya tanggapi," katanya
lewat telepon seluler.
Sebelumnya, aksi serupa pernah dilakukan oleh sekelompok masyarakat
daerah itu pada tahun lalu di pertigaan Pos Lalu Lintas Sarmi, yang
menolak pengangkatan Sekda Victor Pekpekay oleh Gubernur Papua Lukas
Enembe lewat Sekda TEA Hery Dosinaen.
Sejak setahun terakhir, jalannya pemerintahan di Sarmi sempat
terganggu setelah Bupati Mesak Manibor tersangkut kasus dugaan korupsi
pembangunan pagar rumah dinas.
Belakangan, jalannya pemerintahan berangsur normal kembali setelah
Wakil Bupati Alberthus Suripno ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Bupati
Sarmi.
Kabupaten Sarmi bisa ditempuh lewat jalan darat dari Kota Jayapura
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat dengan lama perjalanan
bisa mencapai tujuh lamanya. (Antara)