Papua - Pelayanan kesehatan menjadi kebutuhan warga di daerah
pesisir Mimika. PT Freeport Indonesia bersama Lembaga Pengembangan
Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) meluncurkan satu unit fasilitas
kesehatan bernama 'klinik terapung'.
Berdasarkan keterangan tertulis PT Freeport Indonesia, Senin (15/2/2016), klinik terapung itu berupa kapal berukuran 17 X 5 meter, berkapasitas 13 penumpang. Kapal dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti 3 ruang tidur, ruang pemeriksaan, ruang observasi atau trauma, area laboratorium mini, dan ruang obat.
Berdasarkan keterangan tertulis PT Freeport Indonesia, Senin (15/2/2016), klinik terapung itu berupa kapal berukuran 17 X 5 meter, berkapasitas 13 penumpang. Kapal dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti 3 ruang tidur, ruang pemeriksaan, ruang observasi atau trauma, area laboratorium mini, dan ruang obat.
![]() |
Alat-alat medis yang tersedia di klinik terapung mencakup alat penunjang diagnostik, seperti alat rekam jantung dan mesin pemeriksaan darah lengkap, alat medis penanganan kegawatdaruratan seperti alat resusitasi, alat pacu jantung, dan konsentrator oksigen. Klinik terapung ini juga dilengkapi alat medis bedah minor, serta alat medis pemeriksaan ibu hamil dan melahirkan.
Secara umum pelayanan kilinik terapung ini mencakup pemeriksaan kesehatan, pengobatan umum dan spesialistik, vaksinasi atau imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan kesehatan, pelayanan rujukan terbatas dari Puskesmas/Pustu setempat, pemeriksaan laboratorium penunjang, pelatihan petugas medik Puskesmas/Pustu, serta membantu pengiriman logistik medis ke puskesmas/pustu setempat.
![]() |
Pada setiap titik pelayanan, akan dilakukan pelayanan kesehatan selama 1-2 hari menjangkau 4-5 titik. Sehingga dalam satu bulan diharapkan kapal dapat memberi pelayanan selama 18-20 hari. Kapal membawa tim medis yang minimal terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan analis laboratorium. Apabila diperlukan dan ada kesempatan kerjasama, dokter spesialis dapat dilibatkan.
Sedapat mungkin pasien akan dilayani di darat yaitu di fasilitas kesehatan lokal atau fasilitas umum, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lokal. Jika pasien membutuhkan perawatan khusus seperti bedah minor, maka pasien akan dirawat di dalam kapal. Jika perlu dirujuk ke rumah sakit seperti RSUD Mimika.
Untuk tahap awal, klinik terapung melakukan kunjungan rutin ke Puskesmas Desa Manasari dan Puskesmas Desa Atuka. Selanjutnya, area pelayanan klinik terapung akan dikembangkan ke puskesmas-puskesmas di Amar, Wakia, Jita, dan Potowayburu.
![]() |
(miq/fdn)